Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 05:49:17【Tempat Makan】176 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(45946)
Artikel Terkait
- Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI
- BGN: Sudah ada 17 SPPG mendaftar di Pasaman Barat
- Kemendag: Perlakuan udang terkontaminasi radioaktif dibahas intensif
- Mentan programkan hilirisasi kelapa, ngak ada lagi ekspor gelondongan
- Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI
- Bupati Mimika: Lebih dari 3.000 pelajar menikmati program MBG
- Kolaborasi lintas sektor kunci keberhasilan MBG
- Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional
- Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke
- Netanyahu: Pasukan Israel akan tetap berada di Gaza
Resep Populer
Rekomendasi

Kronologi dan rangkuman fakta ledakan di SMA 72 Jakarta

Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi

Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang

Bupati Mimika: Lebih dari 3.000 pelajar menikmati program MBG

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

Bank Indonesia dorong pengembangan ekonomi lewat wisata ramah Muslim

Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik

Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal